TRAINER HEBAT

TRAINER HEBAT

Rabu, 11 Januari 2012

Menjadi sekuat Rajawali

Anda bisa sekuat rajawali yang terbang tinggi mengatasi gunung-gunung dan menembus topan badai ! Jangan takut dan jangan gentar, setiap masalah adalah ujian yang menempa anda untuk menjadi lebih baik, lebih peka, lebih bijak, dan lebih mandiri.
 
Ketika Anda berharap kepada Allah, kekuatan anda akan dibaharui sekuat rajawali yang membentangkan sayapnya dalam ketinggian. Seringkali anda melupakan energi untuk berharap kepada Allah, yaitu firman-Nya yang berubah menjadi iman.
 
Menjadi sekuat rajawali berarti memiliki keteguhan hati untuk terbang dengan berani, melesat dan menembus awan gelap serta meninggi dalam kemegahan, tangguh dan perkasa dalam mengarahkan dan mengarahkan diri dalam menggapai matahari sebagai tujuan anda.


Oleh: Akhirudin (AD Consulting) 

Selasa, 10 Januari 2012

MANUSIA BERTAWAF DENGAN SHALATNYA


“Dengan shalat;
manusia bertawab mengelilingi garis orbitnya”

Bagan ini berdasarkan hadits,
dari Abdullah bin Umar ra, Nabi Muhammad bersabda:
Waktu shalat Zhuhur jika matahari telah tergelincir,
dan dalam keadaan bayangan dari seseorang
sama panjangnya selama belum masuk waktu Ashar.
Dan waktu Ashar hingga matahari belum berwarna kuning (terbenam).
Dan waktu shalat Maghrib selama belum terbenam mega merah.
Dan waktu shalat Isya' hingga pertengahan malam bagian separuhnya.
Waktu shalat Subuh dari terbit fajar hingga sebelum terbit matahari.
(HR. Shahih Muslim)


Perhatikan, Bukankah, tatkalah kita ada diatas Bumi? Punggung bumi ini rasanya, diam atau berputar? Sesungguhnya bumi berputar? Dan kecepatannya 1200 km per jam. Hal ini lebih cepat dari pada kecepatan peluru.
Artinya bola dunia inipun berputar, berthawaf. Bahkan mataharinya pun berputar, bertawaf. Artinya bumi yang kita injak ini bertawaf.
Ketika bumi berthawaf terjadi pergantian Malam dan Siang. Lihat ketika dia berputar, maka diatas terjadi Shubuh, kemudian zuhur, Ashar, Maghrib, Isya.
Ketika terjadi pergantian malam dan siang, maka terjadi pergantian waktu, ketika alam ini berputar. Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya’.
Jadi karena apa kita sholat? Karena bumi shalat. karena bintang shalat. karena alam semesta semuanya berputar dan bertasbih. Oleh karena itu, pantaskah apabila bumi ini bertfhawaf, bertasih, kita diatas bumi ini berjalan dengan congkak, tidak seperti bumi yang berthawaf, karena itu apabila kita sholat, kita sesungguhnya berjamaah dengan bumi, matahari, bulan, bintang. Jadi  kenapa Sholat tidak pernah libur, tidak pernah  berhenti? Meskipun hari senin, selasa atau tanggal merah sekalipun? Karena bumi tidak pernah berhenti berputar, berthawaf atau bertasbih. Akhirudin (The Qiraah Code)