TUJUAN DAN NIAT SUMBER UTAMA MOTIVASI DIRI
Apa yang kita capai hari ini
merupakan dorongan dari target yang kita tetapkan kemaren. Pencapaian kita esok
hari sangat tergantung dengan penetapan target kita hari ini. Artinya, untuk
menentukan hasil akhir sangat tergantung dengan penentuan target.
Karena, target yang berhasil
dicapai bukan soal besar atau kecilnya target, tetapi seberapa besar motivasi
untuk mencapainya. Oleh karena itu, motivasi untuk mencapai target pribadi,
keluarga, dan organisasi/perusahaan harus terus tinggi untuk mencapai target-target
tersebut. @akhirudindc
Keajaiban Keinginan
Segala keberadaan di alam semesta ini
terbentuk dari satu kekuatan, itulah kekuatan niat. Tanpa adanya niat maka tak
akan ada keberadaan. Niat adalah sebuah potensi yang dapat menggerakkan dan
mewujudkan apapun yang kita inginkan, entah itu adalah cita-cita, kekayaan,
hubungan yang harmonis, kedamaian bahkan kesehatan.
Segala sesuatu tergerak dari niat.
Dengan kuatnya niat akan menggerakan pikiran dan tindakan ke arah tujuan yang
kita inginkan. Niat itu adalah sesuatu yang sangat dalam bersemayam di dalam
hati kita. Niat bukan sekedar tujuan, tapi niat adalah penghulunya tujuan.
Karena niat itu dalam dan tersembunyi maka gantungkan niat kita hanya kepada
yang Maha Tersembunyi (al-Bathin).
Dan dari niat yang benar maka hadirlah beragam kekuatan (power).
Ibnul
Qayyim berkata,
”Niat adalah ruh amal, inti dan sendinya.
Amal itu mengikuti niat. Amal menjadi benar karena niat yang benar. Dan
amal menjadi rusak karena niat yang rusak.” (I’lamul Muwaqqi’in
VI/106, tahqiq Syaikh Masyhur Hasan Salman).
|
Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan
dua kalimat yang sangat dalam maknanya, yaitu, sesungguhnya amal-amal bergantung kepada niat dan seseorang memperoleh
apa yang diniatkan. Dalam kalimat pertama, Nabi Muhammad SAW
menjelaskan, amal perbuatan tidak ada artinya tanpa ada niat. Sedangkan dalam
kalimat kedua, Nabi Muhammad SAW menjelaskan, orang yang melakukan suatu amal
perbuatan, ia tidak memperoleh apa-apa kecuali menurut niatnya.
Segala amal/tindakan/action pada saat
melakukan sesuatu harus diawali atau tergantung dari niatnya. Semakin tulus dan
ikhlasnya niat semakin cepat juga mengarahkan fikiran dan tindakan kepada
tujuan.
Niat yang kuat, ikhlas, yang kita
ucapkan dengan kesadaran penuh akan memengaruhi alam mikrokosmos (dalam
diri manusia) dan menghubungkan kita dan mengalirkan energi dari Allah SWT dan
alam makrokosmos ciptaan-Nya ke dalam diri kita.
Buku Dr Kazuo Murakami, The Divine
Message of the DNA, "Tuhan" dalam Gen Kita, terbitan Mizan 2007 dapat
membantu kita dalam menyingkap rahasia kekuatan niat yang diajarkan Rasulullah
1.400 tahun lalu. Ahli genetika terkemuka dunia yang memenangi Max Planck
Research Award dan Japan Academy Prize itu menyatakan bahwa pikiran kita
memengaruhi cara kerja gen kita.
Lalu, bagaimana pikiran kita bisa
memengaruhi gen-gen kita. Sebelum membahas lebih jauh, perlu kita ketahui bahwa
setiap kilogram berat badan, kata Dr. Murakami, terdiri atas sekitar satu
triliun sel. Bayi lahir memiliki sekitar tiga triliun sel. Seorang dengan berat
badan 60 kilogram memiliki 60 triliun sel. Di tengah-tengah setiap sel terdapat
sebuah nekleus. Nekleus sel mengandung asam deoksiribnukleat
atau deoxyribonucleic acid (DNA). DNA
yang terdiri atas dua untai berbentuk spiral, yang terdapat molekul-molekul
dengan nama yang disingkat dalam empat guruf: A, T, C, dan G. Itulah kode
genetik yang menyimpan semua informasi untuk membentuk dan mengatur kehidupan
kita. Yang luar biasa bahwa setiap nekleus
dari satu buah sel manusia memiliki tiga miliar huruf DNA. Tiga miliar
dikalikan dengan 60 triliun.
Yang sungguh mencengangkan adalah semua
kode genetika manusia, yang tersusun dari lebih dari tiga miliar ''huruf kimia'', tersimpan dalam untaian berukuran
mikrokospik dengan berat satu per 200 miliar gram dan lebar 1/500.000
milimeter. Untuk memvisualisasi, Dr. Murakami mengajak kita membayangkan
mengiris sebuah kawat berdiameter satu millimeter secara memanjang menjadi satu
per seratus bagian. Hasilnya begitu halus dan akan hancur ditiup angin. Tiap
helaian tadi masih ada lima ribu kali lebih tebal daripada sehelai DNA. Jika
semua DNA dari seluruh manusia dunia yang lebih enam miliar orang disatukan,
kumpulan DNA tersebut hanya akan menjadi seberat satu butir beras. Dunia gen,
dunia mikrokosmos yang tak terhingga kecilnya ternyata luar biasa dahsyat
pengaruhnya dalam hidup kita.
Lalu, apa hubungan DNA dengan
''kekuatan niat'' yang menjadi sumber kekuatan dalam mencapai keinginan?
Hubungannya sangat erat. Niat melaksanakan salah satu sunnah Rasulullah yang
sumber energinya dari Allah SWT ibarat perintah dari ''komandan berkuasa
penuh'' yang menyebabkan seluruh ''prajurit'' berjumlah lebih kurang 60 triliun
sel tunduk patuh mengikuti perintahnya. Itu sebabnya, ketika kita sudah
meniatkan untuk melakukan sesuatu, triliunan sel dan DNA kita akan tunduk patuh
bekerja mengikuti perintah pikiran dan niat kita dengan memfokuskan seluruh
energinya untuk mencapai sesuatu itu.
Ilustrasinya;
tanpa niat mau berpuasa (baik puasa Ramadhan maupun puasa Sunnah). Pagi hari
kita melewatkan sarapan, sampai waktunya makan siang kita pun tidak makan
siang. Kira-kira apa yang terjadi? Saya yakin badan kita mulai lemas, mungkin
keringat dingin keluar. Dan kalau seandainya kita paksakan sampai jam 15.00
masih belum makan, apa yang terjadi? Mungkin ada ambulan datang untuk membawa
kita ke rumah sakit. Namun, ilustrasi ini tidak terjadi saat kita niat berpuasa
“Nawaitu Shauma Ghadin…” (aku niat berpuasa…) Artinya niat memerintahkan lebih
dari 60 triliun sel tunduk patuh mengikuti perintahnya.