TRAINER HEBAT

TRAINER HEBAT

Minggu, 17 Februari 2019

SUMBER UTAMA MOTIVASI DIRI

TUJUAN DAN NIAT SUMBER UTAMA MOTIVASI DIRI

Apa yang kita capai hari ini merupakan dorongan dari target yang kita tetapkan kemaren. Pencapaian kita esok hari sangat tergantung dengan penetapan target kita hari ini. Artinya, untuk menentukan hasil akhir sangat tergantung dengan penentuan target.
Karena, target yang berhasil dicapai bukan soal besar atau kecilnya target, tetapi seberapa besar motivasi untuk mencapainya. Oleh karena itu, motivasi untuk mencapai target pribadi, keluarga, dan organisasi/perusahaan harus terus tinggi untuk mencapai target-target tersebut. @akhirudindc

Keajaiban Keinginan
Segala keberadaan di alam semesta ini terbentuk dari satu kekuatan, itulah kekuatan niat. Tanpa adanya niat maka tak akan ada keberadaan. Niat adalah sebuah potensi yang dapat menggerakkan dan mewujudkan apapun yang kita inginkan, entah itu adalah cita-cita, kekayaan, hubungan yang harmonis, kedamaian bahkan kesehatan.
Segala sesuatu tergerak dari niat. Dengan kuatnya niat akan menggerakan pikiran dan tindakan ke arah tujuan yang kita inginkan. Niat itu adalah sesuatu yang sangat dalam bersemayam di dalam hati kita. Niat bukan sekedar tujuan, tapi niat adalah penghulunya tujuan. Karena niat itu dalam dan tersembunyi maka gantungkan niat kita hanya kepada yang Maha Tersembunyi (al-Bathin). Dan dari niat yang benar maka hadirlah beragam kekuatan (power).

Ibnul Qayyim berkata,
”Niat adalah ruh amal, inti dan sendinya. Amal itu mengikuti niat. Amal menjadi benar karena niat yang benar. Dan amal menjadi rusak karena niat yang rusak.” (I’lamul Muwaqqi’in VI/106, tahqiq Syaikh Masyhur Hasan Salman).

Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan dua kalimat yang sangat dalam maknanya, yaitu, sesungguhnya amal-amal bergantung kepada niat dan seseorang memperoleh apa yang diniatkan. Dalam kalimat pertama, Nabi Muhammad SAW menjelaskan, amal perbuatan tidak ada artinya tanpa ada niat. Sedangkan dalam kalimat kedua, Nabi Muhammad SAW menjelaskan, orang yang melakukan suatu amal perbuatan, ia tidak memperoleh apa-apa kecuali menurut niatnya. 
Segala amal/tindakan/action pada saat melakukan sesuatu harus diawali atau tergantung dari niatnya. Semakin tulus dan ikhlasnya niat semakin cepat juga mengarahkan fikiran dan tindakan kepada tujuan.

Niat yang kuat, ikhlas, yang kita ucapkan dengan kesadaran penuh akan memengaruhi alam mikrokosmos (dalam diri manusia) dan menghubungkan kita dan mengalirkan energi dari Allah SWT dan alam makrokosmos ciptaan-Nya ke dalam diri kita.
Buku Dr Kazuo Murakami, The Divine Message of the DNA, "Tuhan" dalam Gen Kita, terbitan Mizan 2007 dapat membantu kita dalam menyingkap rahasia kekuatan niat yang diajarkan Rasulullah 1.400 tahun lalu. Ahli genetika terkemuka dunia yang memenangi Max Planck Research Award dan Japan Academy Prize itu menyatakan bahwa pikiran kita memengaruhi cara kerja gen kita.

Lalu, bagaimana pikiran kita bisa memengaruhi gen-gen kita. Sebelum membahas lebih jauh, perlu kita ketahui bahwa setiap kilogram berat badan, kata Dr. Murakami, terdiri atas sekitar satu triliun sel. Bayi lahir memiliki sekitar tiga triliun sel. Seorang dengan berat badan 60 kilogram memiliki 60 triliun sel. Di tengah-tengah setiap sel terdapat sebuah nekleus. Nekleus sel mengandung asam deoksiribnukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA). DNA yang terdiri atas dua untai berbentuk spiral, yang terdapat molekul-molekul dengan nama yang disingkat dalam empat guruf: A, T, C, dan G. Itulah kode genetik yang menyimpan semua informasi untuk membentuk dan mengatur kehidupan kita. Yang luar biasa bahwa setiap nekleus dari satu buah sel manusia memiliki tiga miliar huruf DNA. Tiga miliar dikalikan dengan 60 triliun.

Yang sungguh mencengangkan adalah semua kode genetika manusia, yang tersusun dari lebih dari tiga miliar ''huruf  kimia'', tersimpan dalam untaian berukuran mikrokospik dengan berat satu per 200 miliar gram dan lebar 1/500.000 milimeter. Untuk memvisualisasi, Dr. Murakami mengajak kita membayangkan mengiris sebuah kawat berdiameter satu millimeter secara memanjang menjadi satu per seratus bagian. Hasilnya begitu halus dan akan hancur ditiup angin. Tiap helaian tadi masih ada lima ribu kali lebih tebal daripada sehelai DNA. Jika semua DNA dari seluruh manusia dunia yang lebih enam miliar orang disatukan, kumpulan DNA tersebut hanya akan menjadi seberat satu butir beras. Dunia gen, dunia mikrokosmos yang tak terhingga kecilnya ternyata luar biasa dahsyat pengaruhnya dalam hidup kita.

Lalu, apa hubungan DNA dengan ''kekuatan niat'' yang menjadi sumber kekuatan dalam mencapai keinginan? Hubungannya sangat erat. Niat melaksanakan salah satu sunnah Rasulullah yang sumber energinya dari Allah SWT ibarat perintah dari ''komandan berkuasa penuh'' yang menyebabkan seluruh ''prajurit'' berjumlah lebih kurang 60 triliun sel tunduk patuh mengikuti perintahnya. Itu sebabnya, ketika kita sudah meniatkan untuk melakukan sesuatu, triliunan sel dan DNA kita akan tunduk patuh bekerja mengikuti perintah pikiran dan niat kita dengan memfokuskan seluruh energinya untuk mencapai sesuatu itu.

Ilustrasinya; tanpa niat mau berpuasa (baik puasa Ramadhan maupun puasa Sunnah). Pagi hari kita melewatkan sarapan, sampai waktunya makan siang kita pun tidak makan siang. Kira-kira apa yang terjadi? Saya yakin badan kita mulai lemas, mungkin keringat dingin keluar. Dan kalau seandainya kita paksakan sampai jam 15.00 masih belum makan, apa yang terjadi? Mungkin ada ambulan datang untuk membawa kita ke rumah sakit. Namun, ilustrasi ini tidak terjadi saat kita niat berpuasa “Nawaitu Shauma Ghadin…” (aku niat berpuasa…) Artinya niat memerintahkan lebih dari 60 triliun sel tunduk patuh mengikuti perintahnya.