TRAINER HEBAT

TRAINER HEBAT

Selasa, 29 Agustus 2017

Minggu, 20 Agustus 2017

Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan Indonesia
Lutfiah
Mahasiswa KPI FAI Univ. Attahitiyah

Indonesia adalah Negara yang memiliki banyak suku, agama, dan ras. Bukan hanya itu, Indonesia juga Negara yang memiliki banyak pulau, gunung, dan berbagai bukit. Mempunyai banyak hal yang patut dibanggakan, Indonesia menjadi Negara domestik yang sudah tidak diragukan lagi oleh Negara-negara yang lain.

Kalau kita lihat betapa menakjubkannya Indonesia, sudah sepatutnya kita harus berterima kasih kepada para pahlawan yang sudah mati-matian memperjuangkan Negara ini. Ketika perjuangan sudah tidak bisa dilanjutkan lagi oleh mereka maka inilah saatnya para pemuda yang menjadi penerus mereka. Seperti kata Presiden pertama kita yaitu Ir. Soekarno yang mengatakan “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia". Bahkan seorang bung Karno saja bisa percaya diri bahwa cukup 10 pemuda saja maka dia dapat menggucangkan dunia. Lalu apa yang salah dengan kita?

Pemuda yang memiliki jiwa kuat dan pemberani, memang sudah sepatutnya menjadi penerus untuk memperjuangkan Negara ini. Bukan hanya memperjuangkan dengan fisik saja tapi, juga dengan pikiran yang cerdas. Karena jika hanya mengandalkan fisik yang kuat saja maka itu tidak cukup. Apalagi kita sekarang tinggal di era digital, dimana kita harus mampu bersaing dan harus terus update dengan perkembangan teknologi yang semakin lama semakin “menggila”.

Dengan sudah banyaknya pemuda Indonesia yang meneruskan pendidikannya di negeri orang tanpa biaya sedikit pun, itu sudah menandakan bahwa pemuda Indonesia tak kalah cerdasnya dengan pemuda dari Negara lain. Seperti salah satu pemuda asal Jakarta yang berhasil meneruskan pendidikannya di Pesantren Sulaimaniyah Turki yang bernama Ary Wibowo.  Pemuda yang biasa di panggil Ary ini meneruskan pendidikannya disana tanpa biaya sedikitpun, bahkan tak jarang dia menerima upah dari prestasinya seperti memimpin shalat sebuah masjid di daerah sekitar.

Makna Kemerdekaan Bagi Pemuda
Semua bebas berpendapat tentang kemerdekaan Indonesia. Bagi seorang pelajar yang sedang merantau di negeri Eropa, Ary berpendapat bahwa makna kemerdekaan adalah bebas dalam berekspresi. Misalnya seperti yang di ketahui, ada manusia merdeka dan ada juga budak. Manusia merdeka bisa melakukan apapun sekehendaknya, tanpa ada tekanan dari yang lain. Tapi beda dengan budak, dia gak bisa bebas berekpresi. Seluruh lembar hidupnya selalu ditakuti dengan pengawasan, selalu terikat, sehingga ia sering kehilangan apa yang ia lakukan. Begitu juga dengan Negara merdeka. Negara tersebut terbebas dari segala sesuatu yang bisa menghambatnya dalam berekpresi.

Setiap kita tanya apa makna kemerdekaan bagi seseorang pasti 9 dari 10 orang mejawab sebuah kebebasan berekspresi. Jawaban tersebut tidaklah salah bahkan itu memang suatu yang wajar. Mengingat sudah sangatlah sulit untuk kita mengutarakan apa yang menjadi keluhan karena hukum pun juga ikut bertindak. Namun, ada yang harus kita ingat bahwa bebas berpendapat bukan berarti bebas mengkritik orang lain, bebas berbicara bukan berarti bebas berkata yang tidak baik. Jelas ini harus digaris bawahi, karena kebebasan berpendapat di era sekarang sangatlah memprihatinkan. Tapi apa dengan bebas berekpresi saja sudah menandakan bahwa kita merdeka ? saya ras itu belum cukup. Kenapa saya bilang belum cukup? Jawabannya singkat karena masalah kita bukan hanya soal kebebasan berekpresi saja.  Meskipun Indonesia sudah merdeka selama 72 tahun namun, nyatanya masih banyak yang harus diselesaikan.

Kenapa Negara ini makin lama tidak maju ya krena yang merusaknya pun rakyatnya sendiri. Andaikan pemerintah dan rakyat bisa bersatu maka tidak menutup kemungkinan bahwa Negara  ini akan menjadi Negara yang berkembang. Berbeda dengan pendapat Ary Wibowo maka Ahsanul Bisri pun mengutarakan pendapatnya mengenai kemerdekaan Indonesia. Pemuda yang memiliki talenta speakingnya ini berpendapat bahwa esensi kemerdekaan adalah bebas secara jiwa dan raga terbebas dari penjajahan pikiran sempit yang mengakibatkan diri sendiri dijajah oleh malas, gak punya target hidup dan tujuan hidup. Sehingga diri kita dari tahun ke tahun sama saja. Gak merdeka, masih terjajah oleh nafsu dan amarah dalam diri sendiri. Jiwa kita gersang layaknya pedang pasir walau raga kita bebas kemanapun kita melangkah. Padahal lebih baik jiwa kita yang merdeka meskipun raga kita terpenjara.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa pemikiran yang cerdas juga hal yang sangat penting.  Karena persaingan di era sekarang sangatlah ketat. Jika kita hanya mengandalkan otot saja buka otak maka, kita akan kalah dimakan zaman.  “Artinya merdeka bisa diraih bila Anda melawan. Karena dibalik kata PAHLAWAN terdapat kata LAWAN. Jadi merdeka sesungguhnya saat Anda melawan hawa nafsu Anda untuk merubah diri Anda jadi lebih baik. Sehingga jiwa Anda damai, tenang dan penuh dengan energy positif. “ Lanjut Ahsanul Bisri.

Efek dari Kemerdekaan Indonesia
Kalau kita sudah merasakan ketentraman tinggal di Indonesia maka, itu adalah efek yang luar biasa dari kemerdekaan Indonesia. Karena efek itu adalah sebuah sebab yang menjadi buah hasil dari yang telah dilakukan. “Pastinya gak ngerasain adrenalin terpacu gara-gara perang. Hidup tenang dan bebas melakukan apa saja tanpa takut diintimidasi penjajah.” Menurut Ahsanul Fikri, penulis buku Udah Sendiri Saja Dulu.

Tak berbeda jauh dari kembarannya, Ahsanul Bisri menambahkan bahwa efek yang dirasakan yaitu bisa merasakan pendidikan lebih layak, bebas berpendapat di muka umum, keamanan yang dijamin Negara, hidup rukun dan damai dengan berdampingan dengan orang-orang yang berasal dari suku, ras, dan agama yang berbeda. Menerima keberagaman dan perbedaan, bebas beribadah tanpa adanya larangan serta bisa bebas memilih pemimpin. Semua implikasi kemerdekaan terasa betul baik dari segi ekonomi, sosial, politik dan keamanan.

Sudah sepatutnya kita sebagai generasi dengan intelektual lebih tinggi harus lebih cerdas dalam bertindak. Salah sedikit kita bersikap maka, kita akan merusak masa depan kita. Indonesia mampu membuktikan kemerdekaannya sampai usia 72 tahun ini tidak lain dan tidak bukan berkat pemuda-pemuda yang selalu mampu membawa nama harum Ibu Pertiwi. Tidak ada yang salah dengan bersekolah atau menuntut di Negara lain karena, pada dasarnya pemuda yang mencoba merantau ke Negara lain berharap membawa ilmu yang lebih banyak lagi ketika kembali ke negeri ini. Dari situ juga kita dapat membuktikan bahwa pemuda-pemuda Indonesia dapat bersaing dengan Negara lainnya.

Kalau kita hanya berpikir kemerdekaan itu diiringi dengan peperangan fisik saja maka itu sungguh tidak cukup. Ketika kita mampu berlomba dalam olimpiade ataupun sea games maka itu sudah menunjukan kemerdekaan Negara ini. Meskipun di era sekarang yang dibutuhkan pemuda yang cerdas bukan berarti pemuda yang sedang mengabdi dalam dunia kemiliteran tak lebih baik. Bagaimana pun para pejuang kita dulu mati-matian memperjuagkan fisik mereka hanya untuk memerdekan Indonesia. Negara ini membutuhkan pemuda yang mempunyai fisik dan otak yang cerdas.

Jelas ketika hari kemerdekaan itu telah tiba, maka harapan-harapan untuk negeri ini bermunculan. Seperti agar Indonesia terus berjaya dengan panoramanya yang indah. Berharap hukum bisa memutuskan masalah dengan seadil-adilnya. Baik rakyat yang menengah ke atas maupun menengah ke bawah tetap saling membantu, menyayangi, serta menghormati satu sama lain. Saling menjaga antara manusia dengan hewan maupun manusia dengan alam. Negeri yang mempunyai banyak sekali suku, agama, ras, pulau, gunung, lautan, dan juga bukit pastinya berharap semua dapat bersatu tanpa ada membeda-bedakan. Karena bersatunya Indonesia adalah bersatunya semua ragam.