TRAINER HEBAT

TRAINER HEBAT

Kamis, 27 November 2014

MEMBANGUN SUPER TEAM
@akhirudindc 

Hampir semua kisah legendaris tentang kejayaan perusahaan atau organisasi selalu disajikan oleh sebuah tim kerja yang excellent. Penemuan lampu bohlam pertama ternyata tak hanya diracik oleh sang genius Thomas Alva Edison, namun lantaran ditopang oleh puluhan anggota tim-nya yang bekerja tak kenal lelah, melakukan eksperimen hingga ribuan kali.
Media internet yang sekarang tengah Anda nikmati juga diracik oleh kolaborasi puluhan programmer yang bekerja di lembaga DARPA Defense Project. Dan kisah Facebook yang fenomenal itu diusung tak hanya oleh Mark Zuckerberg namun hasil kolaborasi sang pioner dengan tiga rekannya yang sama-sama punya peran fundamental.

We do not create superman / woman, we develop super team

Demikian pepatah yang kini kudu diusung dengan penuh bara antusiasme. Sebab tanpa kualitas tim yang hebat, sebuah organisasi bisa limbung ditelan arus perubahan yang terus menggilas tanpa kenal lelah. Kalau demikian, dimensi apa saja yang amat penting untuk membentangkan sebuah tim legendaris?
Beragam studi tentang team  effectiveness , menyuguhkan tiga buah elemen yang layak diperhatikan kala kita hendak membangun tim yang tangguh.
Pertamateam leader yang kredibel.  Anda bisa punya tujuan tim yang heroik, atau punya para anggota team dengan talenta yang mengagumkan. Namun tanpa team  leader  yang inspiring, sebuah tim bisa terseok-seok di tengah jalan dan lalu terpelanting.
Anda sendiri mungkin pernah punya pengalaman menjadi anggota tim dimana kepala (atau team leadernya) tak punya talenta, atau yang kecakapannya abal-abal. Rencana-rencana para anggota tim bisa menggelayuti dirinya rasa frustasi, kehilangan arah dan goyah; lantaran sang pemimpin gagal memberikan panduan yang jelas dan inpsiring. Semangat dan spirit kerjasama tim juga perlahan redup lantaran kegagalan sang  leader  untuk membangun komunikasi yang tegas dan  monitoring  yang konsisten.
Dalam kondisi seperti diatas, tak banyak asa yang bisa disajikan kepada tim. Kondisi seperti itu telah membikin potensi tim retak, sebelum ia menemukan momentum untuk menjadi  super team . Itulah kenapa, memilih team  leader  yang kredibel adalah sebuah kata kunci.
Kedua,  sebuah tim hanya akan mekar kinerjanya jika ia memiliki tujuan / sasaran yang jelas, dan tak kalah penting, segenap anggota tim saling koordinasi untuk memetakan dimana peran dan tanggung jawabnya dalam mengejar tujuan itu.
Di tempat kerja misalnya, kita temui antar anggota tim / bagian dalam organisasi saling bekerja sendiri-sendiri, tanpa koordinasi yang jelas; seolah-olah masing-masing pihak punya arah yang bersimpangan. Sialnya masing-masing juga acap tidak mampu membangun komunikasi yang halus.
Komunikasi dan koordinasi sungguh dua kata yang sederhana. Namun sering kita menyaksikan dua kata ajaib itu lenyap. Yang kemudian menyeruak adalah kinerja tim yang lamban, saling menyalahkan, dan terseok-seok menjawab tuntutan zaman.
Itulah kenapa elemen kedua ini sangat penting: setiap tim harus punya mekanisme sistematis untuk membuat masing-masing anggotanya saling memahami apa kontribusinya bagi pencapaian tujuan tim.
Ketiga,  terbangunnya  sense of togetherness  yang solid. Atau spirit kebersamaan demi tergapainya tujuan tim. Disini yang tak bisa muncul adalah perasaan egoisme yang kental (gue yang paling berperan dalam tim ini) atau juga ego sektoral (bagian atau departemen kami yang paling penting; atau kami ndak mau tahu kerjaan bagian lain).
Bagaimana semangat kebersamaan tumbuh mekar dalam lingkungan semacam itu? Itulah kenapa yang harus dimunculkan adalah sikap kebersamaan: sikap untuk saling peduli antar sesama anggota tim. Dan juga sikap untuk dengan penuh antusias saling membantu dan berkoordinasi (sekali lagi, koordinasi !!) demi tercapainya tujuan bersama.
Itulah tiga elemen kunci untuk menghadirkan great team. Kita juga pasti akan merasa  enjoy  jika terlibat dalam  great team . Spirit kebersamaan yang kental dan kinerja tim yang handal memang akan membuat kita kian  happy  dalam bekerja.