TRAINER HEBAT

TRAINER HEBAT

Rabu, 30 Oktober 2013

MODEL KOMUNIKASI RASULULLAH SAW



MODEL KOMUNIKASI RASULULLAH SAW
@akhirudindc

Seorang pemuda setengah berlari menghampiri Rasulullah SAW. Saat sudah di hadapan Rasulullah, pemuda ini menyatakan keinginannya untuk masuk Islam. Karena sebelumnya sudah terbiasa berzina, pemuda ini meminta izin kepada Rasulullah agar tetap memperbolehkan dirinya berzina. Rasulullah sangat senang mendengar keinginan pemuda itu masuk Islam. Rasulullah pun tidak marah atas permintaan nyeleneh dari pemuda itu. Dengan lemah lembut Rasulullah berdialog dengan pemuda itu, “Anak muda, sukakah engkau kalau itu terjadi pada ibumu?” Pemuda menjawab, “Tidak!” Rasulullah meneruskan, “Demi Allah demikian pula dengan manusia lainnya, seluruhnya tidak suka zina itu terjadi pada ibu-ibu mereka.” Beliau bertanya lagi, “Sukakah kalau itu terjadi pada anak perempuanmu?” Pemuda itu menjawab seperti tadi. Demikian juga saat Rasulullah bertanya jika itu terjadi pada saudara perempuan dan bibinya. Lalu Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas bahu pemuda itu sambil berdoa, “Ya Allah, sucikanlah hati pemuda ini. Ampunilah dosanya dan peliharalah dia dari zina.” Sejak peristiwa itu, tidak ada perbuatan yang paling dibenci oleh pemuda itu selain zina.

Rasulullah adalah komunikator terbaik, karena itulah nilai-nilai Islam yang merupakan hasil komunikasi yang dilakukan Beliau bertahan abadi hingga ke kita, bahkan hingga akhir zaman. Kemampuan komunikasi dengan gaya tenang, sopan, fasih, lemah lembut, dan secukupnya adalah gambaran bahwa Rasulullah sebagai orang yang sangat cerdas. Berbagai karakter dan profesi orang dapat dipengaruhi secara positif oleh Beliau, hingga tokoh politikus, pedagang, orang kaya, fakir miskin, preman, budak, dan sebagainya masuk Islam. Setiap karakter dan profesi seseorang diajak komunikasi oleh Rasulullah sesuai kondisi, profesi, dan karakternya. Yang paling penting, komunikasi yang dilakukan Beliau adalah komunikasi yang menyertakan hati, yakni pendekatan, kesetaraan, dilandasi nilai kasih sayang, dan memberikan solusi bagi semua pihak (win-win solution).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar