MODEL KOMUNIKASI RASULULLAH SAW
@akhirudindc
Seorang pemuda setengah berlari
menghampiri Rasulullah SAW. Saat sudah di hadapan Rasulullah, pemuda ini
menyatakan keinginannya untuk masuk Islam. Karena sebelumnya sudah terbiasa
berzina, pemuda ini meminta izin kepada Rasulullah agar tetap memperbolehkan
dirinya berzina. Rasulullah sangat senang mendengar keinginan pemuda itu masuk
Islam. Rasulullah pun tidak marah atas permintaan nyeleneh dari pemuda itu.
Dengan lemah lembut Rasulullah berdialog dengan pemuda itu, “Anak muda, sukakah
engkau kalau itu terjadi pada ibumu?” Pemuda menjawab, “Tidak!” Rasulullah
meneruskan, “Demi Allah demikian pula dengan manusia lainnya, seluruhnya tidak
suka zina itu terjadi pada ibu-ibu mereka.” Beliau bertanya lagi, “Sukakah
kalau itu terjadi pada anak perempuanmu?” Pemuda itu menjawab seperti tadi.
Demikian juga saat Rasulullah bertanya jika itu terjadi pada saudara perempuan
dan bibinya. Lalu Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas bahu pemuda itu
sambil berdoa, “Ya Allah, sucikanlah hati pemuda ini. Ampunilah dosanya dan
peliharalah dia dari zina.” Sejak peristiwa itu, tidak ada perbuatan yang
paling dibenci oleh pemuda itu selain zina.
Rasulullah
adalah komunikator terbaik, karena itulah nilai-nilai Islam yang merupakan
hasil komunikasi yang dilakukan Beliau bertahan abadi hingga ke kita, bahkan
hingga akhir zaman. Kemampuan komunikasi dengan gaya tenang, sopan, fasih,
lemah lembut, dan secukupnya adalah gambaran bahwa Rasulullah sebagai orang
yang sangat cerdas. Berbagai karakter dan profesi orang dapat dipengaruhi
secara positif oleh Beliau, hingga tokoh politikus, pedagang, orang kaya, fakir
miskin, preman, budak, dan sebagainya masuk Islam. Setiap karakter dan profesi
seseorang diajak komunikasi oleh Rasulullah sesuai kondisi, profesi, dan
karakternya. Yang paling penting, komunikasi yang dilakukan Beliau adalah
komunikasi yang menyertakan hati, yakni pendekatan, kesetaraan, dilandasi nilai
kasih sayang, dan memberikan solusi bagi semua pihak (win-win solution).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar