KESEIMBANGAN DALAM DIRI MANUSIA 1
Sebagai Makhluk Individu (Individual Being)
follow me @akhirudindc / @BalanceLife5
Dalam bahasa filsafat
dinyatakan self-existence adalah sumber pengertian manusia akan segala
sesuatu. Self-existence ini mencakup pengertian yang amat luas, terutama
meliputi: kesadaran adanya diri diantara semua relita, self-respect,
self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan
dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang
menjadi dasar bagi self-realisasi. Manusia sabagai individu memiliki hak
asasi sebagai kodrat alami atau sebagi anugrah Tuhan kepadanya. Hak asasi
manusia sebagai pribadi itu terutama hak hidup, hak kemerdekaan dan hak milik.
Ibnu Maskawaih mengembangkan seperangkat kebajikan yang berkaitan dengan
kebijaksanaan, keberanian, kesederhanaandan keadilan yang menguraikan rentang
perkrmbangan moral yang hendak kita tuju.
Disadari atau tidak
menusia sering memperlihatkan dirinya sebagai makhluk individu, seperti ketika
mereka memaksakan kehendaknya (egoisme), memecahkan masalahnya sendiri, percaya
diri, dll. Menjadi seorang individu manusia mempunyai ciri khasnya
masing-masing. Antara manusia satu dengan yang lain berbeda-beda, bahkan orang
yang kembar sekalipun, karena tidak ada manusia di dunia ini yang benar-benar
sama persis. Oleh karena itu diperlukan keseimbangan dalam diri dan jiwa
manusia itu sendiri untuk dapat mengendalikan jiwanya tersebut. Padahal dalam
diri manusia itu sendiri pun sudah terdapat konsep-konsep keseimbangan dengan
sangat sempurna.
Dalam tubuh manusia ini
sudah terorganisir bagaimana setiap organ tubuh kita berjalan dengan semetinya
tanpa kita perintah, kan tetapi ia dapat berjalan dengan sungguh sempurna dan
sangat seimbang. Keseimbangan tubuh akan terjaga jika konsumsi yang masuk ke
dalam tubuh dan energi yang dikeluarkan barlaku sebanding atau seimbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar